Dharma Wanita Persatuan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Alamat Redaksi: Guest House No. 1, Jl. Ahmad Yani, By Pass, Rawamangun, Jakarta Timur.
Website: dwpdjbc.blogspot.com
facebook: SEKAR JAGAD DWP DJBC


Jumat, 22 Februari 2013

DWP DJBC peduli pendidikan anak usia dini

TK BACHTERA TRISNA



Semua...
Perlu berawal dari
dini....

Generasi muda adalah aset bangsa yang perlu dipersiapkan untuk menjadi kekuatan yang jujur, tangguh dan mandiri dalam rangka mewujudkan eksistensi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat di mata dunia.

pict source: 2kfans.com
Dharma Wanita Persatuan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sangat peduli dengan pentingnya pendidikan anak usia dini. Oleh itu, sebagai wujud kepedulian tersebut DWP DJBC membina 3 TK dan 1 TPA, yaitu : TK Bachtera Trisna, Pasar Minggu; TK Bahtera Cipta, Pondok Bambu; TK Bahtera Ceria, Rawamangun dan TPA Baitut Tahmid, Pondok Bambu.

Pada posting kali ini, Redaksi akan mengulas keberadaan TK Bachtera Trisna, sebagai TK pertama binaan DWP DJBC.


TK Bachtera Trisna berlokasi di Jalan Ragunan, Kompleks Perumahan DJBC Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dengan nomor telepon 021 78841878. TK Bachtera Trisna merupakan TK pertama binaan DWP DJBC yang diresmikan pada tanggal 22 Agustus 1965 oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai pada saat itu, Bapak Padang Sudirjo.


Ibu Endang Mulyatmi, Kepala TK Bachtera Trisna, dalam proses pengelolaan TK dibantu oleh seorang Wakil Kepala, yaitu Ibu Atik Setyawati, S.Pdi, 5 orang guru, 1 orang tenaga TU dan 2 orang pramubakti. 
Dalam upaya menjadikan lingkungan TK sebagai tempat bermain sambil belajar yang nyaman, TK Bachtera Trisna mempunyai fasilitas 6 ruang kelas, ruang guru,  poliklinik, perpustakaan, aula, dapur, 2 kamar mandi, 6 tempat cuci tangan dan halaman depan dan belakang yang luas.

Selain penerapan kurikulum terpadu mengacu pada Kurikulum 2004 Depdiknas, TK Bachtera Trisna juga melengkapi proses pembelajaran melalui kegiatan ekstra kurikuler yaitu melukis, menari, bahasa Inggris, agama, angklung, jarimatika dan menari.

Prestasi yang telah diraih TK Bachtera Trisna , yang apabila dihitung sejak masa berdirinya, selama 46 tahun, telah berjumlah 216 piala, dari berbagai lomba, hhmmm..... suatu prestasi yang lumayan "segudang"!

Redaksi Blog DWP DJBC sangat mengapresiai seluruh pihak yang berperan aktif atas terselenggaranya TK Bachtera Trisna, baik peran teknis maupun non teknis, dukungan materiil maupun  moril. Semoga segala upaya tersebut dalam rangka ikhlas dan Insya Allah penuh pahala.

Salam penuh keikhlasan.
salam Redaksi.
**Eo


Jumat, 01 Februari 2013

BUAH KEPEL, BUAH BURAHOL

Pohon Kepel .....
Langka....
Puteri Keraton suka....
Terancam punah...
Harus apa kita?....
harus bagaimana?.....

Pohon Kepel yang dikenal juga dengan sebutan Pohon Burahol  (stelechocarpus burahol) telah lama dikhawatirkan oleh para pemerhati tanaman terancam punah karena keberadaannya yang semakin sulit ditemui alias langka. Untuk dapat menemukan Pohon  Kepel yang konon disukai puteri keraton ini tidak begitu mudah, paling tidak kita harus berkunjung ke kawasan keraton, Kebun Raya Bogor atau Taman Mini Indonesia Indah.
Namun mulai tanggal 26 Januari 2013 Pohon Kepel alias Burahol juga dapat dijumpai di.....halaman kantor Diretktorat Jenderal Bea dan Cukai!  Horeee.....

Ya betul! Pohon Kepel dapat dijumpai di halaman kantor DJBC.
Dalam rangka memeriahkan Hari Pabean Internasional 2013, salah satu acara penting adalah penanaman Pohon Kepel oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Bapak Agung Kuswandono di halaman depan kantor DJBC. 

Penasehat DWP DJBC, Dirjen Bea dan Cukai, Bapak Agung Kuswandono menanam Pohon Kepel
Penanaman pohon ini dimaksudkan sebagai wujud dan tekad Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam hal berpartisipasi menyelamatkan flora Indonesia dari ancaman kepunahan.


Buah Kepel dipercaya mempunyai khasiat untuk kecantikan dan kesehatan, yaitu dapat menghilangkan bau badan (pantas saja menjadi favorit para puteri keraton yang memang harus selalu tampil wangi....), juga memperlancar air kencing dan mencegah inflamasi ginjal. Selain itu kayu pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan perabot dan dapat bertahan lebih dari 50 tahun.
Selain buah dan kayu, daunnyapun bermanfaat.  Lalapan atau rebusan daun kepel dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol dan mengatasi asam urat. Dengan segala manfaatnya itu, Pohon Kepel tak layak untuk punah!


Mari kita sambut apa yang telah dilakukan DJBC dalam usaha melestarikan flora Indonesia, dengan cara menanam pohon sebanyak mungkin di lingkungan kita, menularkan giat menanam pohon kepada anggota keluarga, kerabat, sanak saudara, tetangga dan masyarakat di sekitar kita.

Mari hijaukan Indonesia.
Salam Redaksi.
*eO